Suami Anda baik hati, religius, berkarir bagus, namun terasa masih ada yang kurang? Mungkin ini yang Anda inginkan.
Kehidupan pernikahan Anda baik-baik saja. Keuangan stabil dan terus beranjak naik, anak-anak yang tumbuh sehat, kehidupan sosial yang menyenangkan.. Apakah ini penanda pernikahan Anda bahagia?
Saat Anda masih single, ada pria-pria yang mampu membuat Anda bahagia
saat bersama mereka. Namun saat memikirkan hubungan yang lebih serius, Anda harus merelakan mereka karena alasan materi, religius, background keluarga, dan sebagainya. Setelah menemukan orang yang memenuhi semua kriteria itu, Anda mencintainya, dan akhirnya menikah. Akan bahagiakah pernikahan Anda?
Sebuah studi di Jerman melakukan suatu penelitian, untuk melihat apa yang membuat sebuah pernikahan itu bahagia. Hasilnya, pasangan yang berbahagia menghasilkan kehidupan yang berbahagia pula. Jadi jika Anda ingin kehidupan yang berbahagia sepanjang waktu, atau setidaknya kehidupan yang minim rasa sedihnya, pilihlah orang yang tepat, yang bisa membahagiakan Anda.
Masalahnya, orang yang tepat itu seperti apa? Bisa saja Anda bahagia dengan seorang pria karena dia sama-sama hobi party tiap malam, sehingga Anda merasa bisa apa adanya bersama dia. Untung saja penelitian di Jerman tadi tidak hanya berhenti sampai di situ. Penelitian tersebut juga berhasil mengungkap tentang tipe suami seperti apa yang bakal membuat Anda dan keluarga terus berbahagia.
Pertama, sebisa mungkin hindari tipe pria yang bermasalah dengan kepribadian. Seperti kecenderungan untuk mudah cemas, emosi yang tidak stabil, mudah depresi, sangat sensitif atau mereka yang selalu merasa stres dan butuh yoga dosis tinggi. Pasangan yang demikian selalu memancarkan perasaan negatif ke sekelilingnya, termasuk ke istri dan anak-anaknya. Energi dan pikiran Anda akan habis hanya untuk menangani kecemasan dan stres pasangan yang sebenarnya tidak perlu. Ini juga berlaku sebaliknya, yaitu jika Anda adalah pasangan yang demikian maka suami Anda akan serasa hidup di neraka.
Kedua, pria yang menempatkan family goals di atas career goals. Di luar target-target karirnya, dia juga selalu memikirkan dan merancang target untuk keluarga. Ini tidak hanya soal finansial lho, tapi juga masalah pengasuhan anak, hubungan romantisme Anda berdua, dan sebagainya. Lembur di kantor sampai larut malam dengan alasan untuk finansial keluarga, tidak termasuk dalam hal ini. Sayangnya banyak pria yang tidak tahu batasan bekerja, mereka yang terlalu malas menjadikan keluarga sebagai alasan untuk tidak berkembang dalam karir; sedangkan mereka yang semangat bekerja, menjadikan keluarga sebagai alasan untuk kerja gila-gilaan. Oleh karena itu, Anda adalah orang yang beruntung jika mendapatkan pria tipe kedua ini. Mereka yang masih memiliki target-target dalam karir, namun tidak pernah menelantarkan keluarganya. (wo/miw)
KapanLagi.com
saat bersama mereka. Namun saat memikirkan hubungan yang lebih serius, Anda harus merelakan mereka karena alasan materi, religius, background keluarga, dan sebagainya. Setelah menemukan orang yang memenuhi semua kriteria itu, Anda mencintainya, dan akhirnya menikah. Akan bahagiakah pernikahan Anda?
Sebuah studi di Jerman melakukan suatu penelitian, untuk melihat apa yang membuat sebuah pernikahan itu bahagia. Hasilnya, pasangan yang berbahagia menghasilkan kehidupan yang berbahagia pula. Jadi jika Anda ingin kehidupan yang berbahagia sepanjang waktu, atau setidaknya kehidupan yang minim rasa sedihnya, pilihlah orang yang tepat, yang bisa membahagiakan Anda.
Masalahnya, orang yang tepat itu seperti apa? Bisa saja Anda bahagia dengan seorang pria karena dia sama-sama hobi party tiap malam, sehingga Anda merasa bisa apa adanya bersama dia. Untung saja penelitian di Jerman tadi tidak hanya berhenti sampai di situ. Penelitian tersebut juga berhasil mengungkap tentang tipe suami seperti apa yang bakal membuat Anda dan keluarga terus berbahagia.
Pertama, sebisa mungkin hindari tipe pria yang bermasalah dengan kepribadian. Seperti kecenderungan untuk mudah cemas, emosi yang tidak stabil, mudah depresi, sangat sensitif atau mereka yang selalu merasa stres dan butuh yoga dosis tinggi. Pasangan yang demikian selalu memancarkan perasaan negatif ke sekelilingnya, termasuk ke istri dan anak-anaknya. Energi dan pikiran Anda akan habis hanya untuk menangani kecemasan dan stres pasangan yang sebenarnya tidak perlu. Ini juga berlaku sebaliknya, yaitu jika Anda adalah pasangan yang demikian maka suami Anda akan serasa hidup di neraka.
Kedua, pria yang menempatkan family goals di atas career goals. Di luar target-target karirnya, dia juga selalu memikirkan dan merancang target untuk keluarga. Ini tidak hanya soal finansial lho, tapi juga masalah pengasuhan anak, hubungan romantisme Anda berdua, dan sebagainya. Lembur di kantor sampai larut malam dengan alasan untuk finansial keluarga, tidak termasuk dalam hal ini. Sayangnya banyak pria yang tidak tahu batasan bekerja, mereka yang terlalu malas menjadikan keluarga sebagai alasan untuk tidak berkembang dalam karir; sedangkan mereka yang semangat bekerja, menjadikan keluarga sebagai alasan untuk kerja gila-gilaan. Oleh karena itu, Anda adalah orang yang beruntung jika mendapatkan pria tipe kedua ini. Mereka yang masih memiliki target-target dalam karir, namun tidak pernah menelantarkan keluarganya. (wo/miw)
KapanLagi.com
0 komentar: