VIVAnews - Bertengkar dan adu argumen dengan pasangan pasti sering terjadi. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa pertengkaran, secara umum, lebih baik dibandingkan Anda memendam rasa amarah.
Tentu saja, tidak semua pertengkaran membawa efek positif. Hal itu sangat tergantung dari bagaimana Anda dan pasangan menjaga agar pertengkaran tetap sehat. Dengan tidak membiarkan amarah meledak-ledak tanpa makna dan arah yang jelas.
Agar pertengkaran memberikan efek positif sehingga membuat hubungan makin berkualitas, ada lima aturan mainnya, dari laman The Stir.
1. Giliran
Ada kalanya Anda dan pasangan harus mengungkapkan isi pikiran tanpa hambatan atau interupsi. Pertengkaran ini seperti "tadi giliranmu, sekarang giliranku". Biarkan pasangan berbicara sampai selesai, jangan menghentikannya dengan sanggahan. Setelah ia selesai bicara, baru Anda yang bicara. Ini memberikan kesempatan yang sama pada Anda dan pasangan untuk mengungkapkan perasaan atau sudut pandang terhadap suatu hal.
2. Menggambarkan perasaan
Saat bertengkar fokuslah pada apa yang Anda rasakan. Misalnya, "aku merasa sangat sedih saat kamu...". Jika Anda menebak perasaannya kemudian memojokkan, justru pertengkaran semakin buruk. Jangan bilang, bagaimana seseorang membuat Anda merasa bersalah atau apa yang mereka lakukan salah. Sebaiknya fokus pada menggambarkan perasaan Anda pada sikapnya. Dengan begitu pasangan tahu bagaimana sedihnya Anda atas sikapnya.
3. Fokus
Saat bertengkar karena telat, fokuslah membahas penyebab dan solusinya. Jangan merembet mengungkit masalah lain, seperti sikap ibu mertua atau dia yang sering berkumpul dengan teman-temannya. Selesaikan masalah satu persatu, mengungkit masalah lama hanya akan membuat pertengkaran semakin hebat dan masalah tidak terselesaikan.
4. Tetap ungkapkan rasa sayang
Saat marah pada pasangan, jangan biarkan ia merasa Anda sudah tak lagi menyayanginya. Katakan saja "Aku sayang kamu, jadi bisa kan kasih kabar kalau pulang terlmabat, karena aku panik". Anda bisa sedikit berteriak atau mungkin menyumpahinya tapi jangan sampai keluar kata "aku benci kamu", apalagi "pisah sepertinya lebih baik".
5. Istirahat
Jika Anda sedang lelah untuk bertengkar, mintalah waktu padanya untuk menenangkan diri sejenak. Setelah satu jam, bicaralah lagi padanya. Cara ini biasanya sedikit akan meredakan emosi.
Agar pertengkaran memberikan efek positif sehingga membuat hubungan makin berkualitas, ada lima aturan mainnya, dari laman The Stir.
1. Giliran
Ada kalanya Anda dan pasangan harus mengungkapkan isi pikiran tanpa hambatan atau interupsi. Pertengkaran ini seperti "tadi giliranmu, sekarang giliranku". Biarkan pasangan berbicara sampai selesai, jangan menghentikannya dengan sanggahan. Setelah ia selesai bicara, baru Anda yang bicara. Ini memberikan kesempatan yang sama pada Anda dan pasangan untuk mengungkapkan perasaan atau sudut pandang terhadap suatu hal.
2. Menggambarkan perasaan
Saat bertengkar fokuslah pada apa yang Anda rasakan. Misalnya, "aku merasa sangat sedih saat kamu...". Jika Anda menebak perasaannya kemudian memojokkan, justru pertengkaran semakin buruk. Jangan bilang, bagaimana seseorang membuat Anda merasa bersalah atau apa yang mereka lakukan salah. Sebaiknya fokus pada menggambarkan perasaan Anda pada sikapnya. Dengan begitu pasangan tahu bagaimana sedihnya Anda atas sikapnya.
3. Fokus
Saat bertengkar karena telat, fokuslah membahas penyebab dan solusinya. Jangan merembet mengungkit masalah lain, seperti sikap ibu mertua atau dia yang sering berkumpul dengan teman-temannya. Selesaikan masalah satu persatu, mengungkit masalah lama hanya akan membuat pertengkaran semakin hebat dan masalah tidak terselesaikan.
4. Tetap ungkapkan rasa sayang
Saat marah pada pasangan, jangan biarkan ia merasa Anda sudah tak lagi menyayanginya. Katakan saja "Aku sayang kamu, jadi bisa kan kasih kabar kalau pulang terlmabat, karena aku panik". Anda bisa sedikit berteriak atau mungkin menyumpahinya tapi jangan sampai keluar kata "aku benci kamu", apalagi "pisah sepertinya lebih baik".
5. Istirahat
Jika Anda sedang lelah untuk bertengkar, mintalah waktu padanya untuk menenangkan diri sejenak. Setelah satu jam, bicaralah lagi padanya. Cara ini biasanya sedikit akan meredakan emosi.
0 komentar: