http://bit.ly/kerjadirumahaja
  • Antara Pintar Dan Bakat

    Beda pintar berbakat. Bakat berarti punya potensi. Sedangkan pintar bisa didapat dari tekun mempelajari sesuatu. Tapi meski tekun namun tak berpotensi, seseorang tak akan bisa optimal seperti halnya anak berbakat. Kalau anak tak berbakat musikal, misalnya. Biar dikursuskan musik sehebat apa pun, ya, kemampuannya sebegitu-begitu saja. Tak akan berkembang. Sebaliknya, jika anak berbakat tapi lingkungan dan prasarana tak menunjang, ia pun tak akan berkembang.

    Perkembangan lebih cepat. Bakat anak, berkaitan dengan kerja belahan otak kiri dan kanan. Belahan otak kanan berhubungan dengan kreativitas, imajinasi, intuisi. Sedangkan belahan yang kiri untuk kecerdasan. Nah, anak berbakat umumnya menunjukkan IQ di atas rata-rata, yaitu minimal 130. Namun tak berarti anak dengan IQ rata-rata, yaitu 90-110, tak akan berbakat.

    Tapi IQ bukan satu-satunya yang menentukan seorang anak disebut berbakat atau tidak. Masih ada faktor lain lagi, yaitu kreativitas, yang juga harus di atas rata-rata, minimal 250. Selain itu, ia juga harus memiliki kemampuan pengikatan diri terhadap tugas atau motivasi. Jadi, ada keinginan dan ketekunan untuk menyelesaikan sesuatu.

    Nah, untuk mendeteksi apakah seorang anak berbakat atau tidak, bisa dilihat dari perkembangan motoriknya. Anak berbakat, perkembangan motoriknya lebih cepat dibanding anak biasa. Entah dalam berbicara, berjalan, maupun membaca. Misalnya, umur 9 bulan sudah bisa jalan (normalnya, usia 12,5 bulan). Selain itu, ia juga cepat dalam memegang sesuatu dan membedakan bentuk serta warna. Untuk kemampuan membaca, kadang anak berbakat memperolehnya dari belajar sendiri. Yaitu dari mengamati dan menghubung-hubungkan. Misalnya dari memperhatikan lalu-lintas, teve, atau buku.

    Anak berbakat juga senang bereksplorasi atau menjajaki. Jadi, kalau ia mempreteli barang-barang, bukan karena dia nakal tapi karena rasa ingin tahunya. Tentang rasa ingin tahu yang tinggi ini, memang pada umumnya dimiliki anak kecil. Hanya, pada anak berbakat, cara mengamatinya lebih kental dibanding anak-anak biasa. Hal lain yang menjadi karakteristik anak berbakat ialah bicaranya bisa sangat serius. Pertanyaannya sering menggelitik dan tak terduga. Kadang ia tak puas dengan jawaban yang diberikan, sehingga terus berusaha mencari jawaban-jawaban lain.

    Pentingnya Stimulasi Lingkungan. Meski demikian, disarankan agar orang tua tak lantas mudah melakukan generalisasi. Karena perkembangan motorik anak yang lambat, belum tentu tak berbakat. Sebab, perkembangan setiap anak berbeda. Ada yang cepat dalam perkembangan bicara dan bahasanya tapi motoriknya lambat, dan sebagainya.

    JAdi, anak yang perkembangannya lambat, bisa saja nantinya ia berkembang menjadi anak berbakat dan mengejar ketinggalannya. Hanya saja, hal itu tak akan terjadi dengan sendirinya. Semuanya tergantung dari lingkungan. Bagaimana stimulasi lingkungan akan sangat mempengaruhi perkembangan bakat anak. Semakin dini orang tua memberikan stimulasi, akan semakin baik. Misalnya, dengan mengajak anak bercakap-cakap sejak ia masih bayi.

    (sumber: www.perempuan.com)

2 komentar:

  1. Sense of Blogging mengatakan...

    Bagaimana dengan "Jenius"??
    visit my blog http://kpadaku.blogspot.com (ini blog make bahasa inggris, http://kodzan.blogspot.com (ini blog yg make bahasa indonesia)

    halooo, q tau blog ini dari fesbuk situ...

  2. Dunia Indah Bunda mengatakan...

    Jenius adalah istilah untuk menyebut seseorang dengan kapasitas mental di atas rata-rata di bidang intelektual, terutama yang ditunjukkan dalam hasil kerja yang kreatif dan orisinal.

    Seorang yang jenius selalu menunjukkan individualitas dan imajinasi yang kuat, tidak hanya cerdas, tapi juga unik dan inovatif.

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.

http://bit.ly/dbcn-kantorkeduaku