Ternyata menjelang lebaran tak hanya wajah putih saja yang diinginkan orang. Pedagang bumbupun berusaha membuat tampilan bumbu dapur jadi 'putih' dengan tambahan bahan kimia. Apa saja ciri bumbu dapur yang berwajah 'putih' ini dan bagaimana mengenalinya?
Minggu lalu (3/09/2010) tim BPOM dan Satuan Industri dan Perdagangan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, mendapat temuan 200 karung bumbu dapur ( kemiri, ketumbar dan merica) yang diberi bahan kimia di sebuah gudang di Jakarta Barat. Ternyata praktek pencucian bumbu ini dengan bahan kimia sudah dilakukan lebih dari setahun.
Dari pantauan detikfood di pasar swalayan besar, hipermarket dan pasar tradisional memang terdapat jenis bumbu dapur yang tampilannya putih memikat. Misalnya saja kemiri. Kemiri umumnya warnanya agak kekuningan, sedikit kusam dengan remahan halus di permukaannya. Hal ini sangat alami mengingat kemiri adalah bijian yang mengandung minyak.
Sedangkan kemiri yang konon dicuci dengan kaporit tampilannya lebih bersih, nyaris licin dan warnanya lebih terang atau putih. Tak jauh berbeda dengan ketumbar. Biji ketumbar ini aslinya berwarna kecokelatan dan tidak sama gelapnya. Ada biji yang cokelat terang dan ada yang gelap. Karena kemasakan biji ketumbar yang tidak sama saat dipetik dan dikeringkan.
Biji ketumbar yang dicuci dengan bahan kimia warnaya cokelat terang merata hampir seluruh bijian sama warnanya. Hal ini dimungkinkan karena adanya bahan pemutih yang dipakai. Demikian juga dengan merica. Ada merica asli dengan butiran besar, putih keabuan dan tidak merata. Ada pula merica yang warnanya sangat putih merata. Untuk merica juga terlihat pada merica bubuk. Ada yang putih bersih dan ada yang putih keabuan agak gelap.
Disinyalir menurut pelakunya bahan kimia yang dipakai adalah kaporit. Padahal kaporit berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri. Tentu saja tidak seharusnya ada pada bahan makanan. Oleh karena itu saat berbelanja bumbu untuk keperluan lebaran ada baiknya perhatikan beberapa hal berikut ini:
1.Pilihlah bumbu yang berpenampilan alami. Seperti kemiri yang agak kusam, merica yang agak keabuan dan ketumbar yang cokelat agak gelap.
Dari pantauan detikfood di pasar swalayan besar, hipermarket dan pasar tradisional memang terdapat jenis bumbu dapur yang tampilannya putih memikat. Misalnya saja kemiri. Kemiri umumnya warnanya agak kekuningan, sedikit kusam dengan remahan halus di permukaannya. Hal ini sangat alami mengingat kemiri adalah bijian yang mengandung minyak.
Sedangkan kemiri yang konon dicuci dengan kaporit tampilannya lebih bersih, nyaris licin dan warnanya lebih terang atau putih. Tak jauh berbeda dengan ketumbar. Biji ketumbar ini aslinya berwarna kecokelatan dan tidak sama gelapnya. Ada biji yang cokelat terang dan ada yang gelap. Karena kemasakan biji ketumbar yang tidak sama saat dipetik dan dikeringkan.
Biji ketumbar yang dicuci dengan bahan kimia warnaya cokelat terang merata hampir seluruh bijian sama warnanya. Hal ini dimungkinkan karena adanya bahan pemutih yang dipakai. Demikian juga dengan merica. Ada merica asli dengan butiran besar, putih keabuan dan tidak merata. Ada pula merica yang warnanya sangat putih merata. Untuk merica juga terlihat pada merica bubuk. Ada yang putih bersih dan ada yang putih keabuan agak gelap.
Disinyalir menurut pelakunya bahan kimia yang dipakai adalah kaporit. Padahal kaporit berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri. Tentu saja tidak seharusnya ada pada bahan makanan. Oleh karena itu saat berbelanja bumbu untuk keperluan lebaran ada baiknya perhatikan beberapa hal berikut ini:
1.Pilihlah bumbu yang berpenampilan alami. Seperti kemiri yang agak kusam, merica yang agak keabuan dan ketumbar yang cokelat agak gelap.
2.Jangan tergoda dengan penampilan bumbu yang 'putih' dan 'bersih' karena bumbu dapaur bukan wajah atau muka. Tak ada hubungan warna putih bumbu dan rasa serta aromanya.
3.Belilah bumbu dapaur secukupnya, untuk beberapa kali pakai sehingga selalu mendapatkan yang paling baru dan segar aromanya.
4.Jika memerlukan bumbu dalam bentuk bubuk seperti merica dan ketumbar, sebaiknya haluskan sendiri dengan grinder atau ulegan agar mendapatkan bumbu bubuk yang segar. Membeli bumbu bubuk tidak cukup aman karena Anda tidak akan tahu campuran bubuk lainnya yang mungkin ditambahkan oleh penjualnya.
5.Bumbu bubuk paling bagus ditumbuk saat akan dipakai karena aromanya lebih kuat sehingga lebih hemat pemakaiannya.
6.Simpanlah sisa bumbu utuh atau bubuk dalam wadah bertutup rapat dan taruh di tempat kering agar aromanya tidak mudah hilang.
7.Biasakan untuk mencium aroma bumbu sebelum dipakai sehingga jika ada campuran bahan lain atau aroma lain setidaknya bisa lebih cepat terdeteksi.
Odilia Winneke - detikFood
0 komentar: